Selasa, 12 Agustus 2014

Sama-sama Anggota Satu Tubuh

Sama-sama Anggota Satu Tubuh


Kini tibalah kita pada dua prinsip yang paling penting dalam hidup persekutuan. Prinsip Ketigabelas, yaitu: “Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya” (1 Korintus 12: 27). Oleh sebab itu, kuburlah semua iri hati!

Jika ada anggota persekutuan yang lebih baik daripada kita, umpamanya dalam hal menyanyi, maka bersyukurlah, kerena itu berarti ia berfungsi sebagai “organ penyanyi” kita. Seperti mata berfungsi sebagai organ pelihat bagi kaki, dan begitu seterusnya.

Yang ingin ditekankan adalah, bahwa
kekuatan atau kelebihan setiap anggota adalah kekuatan dan kelebihan semua. Paulus berkata “Kamu semua adalah tubuh Kristus”. Bahkan tidak cuma itu! Bukan hanya “… jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; dan jika satu anggota dihormati, semua anggota turut dihormati …”(1 Kor 12:26), melainkan kekuatan yang lain menyempurnakan kelemahan anda, sedangkan kekuatan anda mengisi kelemahan yang lain, “supaya ada keseimbangan” (2 Kor. 8:14), dan kekuatan. Karenanya, bukanlah untuk dibangga-banggakan atau dijadikan bahan cemoohan. “Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus” (Galatia 6:1)
  
Kini, prinsip terakhir, yaitu prinsip keempatbelas. Bunyinya; Peliharalah kehidupan doa Anda!  Lho, apa hubungannya “doa” dengan “persekutuan”? Ternyata ada hubungan yang erat. Sebab dibalik doa ada hati yang berserah dan hati yang rendah. Maksudnya disini, orang yang pongah dan tinggi hati tidak dapat berdoa dalam arti yang sesungguhnya. Sebab berdoa berarti menaklukan diri ke bawah sesuatu. Dalam hal ini, ke bawah kehendak serta kemuliaan Allah. Orang yang hatinya terus berontak dan tidak puas, juga tidak dapat berdoa dengan sungguh-sungguh. Mengapa? Sebab pada hakekatnya, berdoa adalah mengosongkan seluruh jiwa untuk masuk dalam istirahat batin yang sempurna di dalam hadirat Allah.
Bila hati kita pasrah dan berserah, sesungguhnya kita tidak membutuhkan apa-apa. Sebab itu, apa pun yang kita terima adalah semacam “hadiah ekstra”, yang kita terima dengan “surprise”, dengan syukur dan dengan sukacita. Hidup persekutuan pasti berlangsung sangat indah, bila semua anggotanya punya hati yang rendah dan pasrah, punya hati yang bersukacita dan bersyukur. Paling sedikit, hati semacam itu tidak mudah “dikompori” untuk marah terhadap orang lain. Yang terkhir ini adalah penyakit persekutuan yang menjengkelkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar