Mengkritik
dan Dikritik
Prinsip
KEEMPAT hidup dalam sebuah persekutuan. Jangan
hanya mau mengkritik, tetapi tidak mau dikritik. Kata kritik menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai
uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dsb. Kita
harus bersedia mengenakan kritik yang kita lontarkan kepada orang lain, juga
kepada diri kita sendiri dan dengan terbuka bersedia menerima kritik orang
lain.
Seseorang
yang mendapat kritik negatif bisa merasa
down dan emosi atau terbentuk semakin matang tergantung pada kemampuannya dalam meresponnya. Namun seseorang juga bisa menghancurkan semangat atau membina orang lain semakin dewasa tergantung pada kemampuannya dalam memberi kritik. Setiap orang pernah mendapat atau memberi kritik. Maka mempelajari seni merespon dan memberi kritik dengan manis agar tetap bisa menjalin dan membina hubungan tetap harmonis perlu.
down dan emosi atau terbentuk semakin matang tergantung pada kemampuannya dalam meresponnya. Namun seseorang juga bisa menghancurkan semangat atau membina orang lain semakin dewasa tergantung pada kemampuannya dalam memberi kritik. Setiap orang pernah mendapat atau memberi kritik. Maka mempelajari seni merespon dan memberi kritik dengan manis agar tetap bisa menjalin dan membina hubungan tetap harmonis perlu.
Tidak
semua orang suka dikritik. Namun bila mendapat kritik, hadapi dengan rileks,
jangan terlalu serius. Bukan berarti apatis. Ini untuk membantu mengembangkan
kemampuan dalam melihat kekurangan diri sendiri. Menertawai kecerobohan itu
perlu. Orang yang bisa menertawai kekurangannya biasanya dapat kembali ke jalur
jauh lebih cepat ketimbang orang perfeksionistis, yang membiarkan dirinya
merasa bersalah. Maka berbahagialah orang yang bisa melihat dan menertawai
kekurangannya. Kita bukan orang yang sempurna, namun berusaha menuju ke sana.
Biasanya,
kalau kritik yang tidak adil kita respon dengan amat sangat serius, kita,
secara pribadi, di dalam hati, remuk secara emosional, ingin balas dendam dan
sakit hati meski di luar kita nampak menghargai kritik itu. Maka rilekslah,
hadapi dengan manis. Kalau perlu tanggapi dengan humor segar. Fokus pada
orangnya serta melihat kritik itu melampaui isinya juga efektif dalam menangani
kritik. Tanya, siapa dia? Siapa pengkritik itu? Mungkin perlu mempertimbangkan
wataknya. Apakah orang ini, tak peduli di mana dan kapan, memang suka
mengkritik? Jika ya, tanggapi dengan guyonan. Tak perlu menilai kritik itu dengan emosi dan terbenam makin dalam. Juga Dalam merespon kritik, lihat apakah ada orang
banyak, bukan hanya pengkritik itu. Cakrawala pergaulan pribadi perlu
diperluas. Sebab ada kemungkinan kita mendapat kritik yang sama dari beberapa
orang. Kalau kasusnya demikian berarti kritik itu perlu dicermati. Evaluasi
untuk melihat kekurangan dan progres sejauh ini. Itu artinya ada tantangan yang
mesti kita hadapi.
Sekarang
prinsip KELIMA. Jangan punya hobi atau
kegemaran jadi “tukang kritik”. Atau merasa jago, bila melontarkan kritik
sebanyak mungkin. Bahaya yang mengintip “si tukang kritik” adalah kecendrungan
mencari-cari kesalahan orang, bagai orang yang mencari kutu. Dengan amat cepat
mengawasi tingkah laku orang sampai sedetail-detailnya, mencari alasan agar
dapat melakukan “koreksi”. Koreksi yang membangun, katanya.
Satu dua kali dikoreksi untuk kesalahan yang
memang wajar, tentu berharga. Tetapi tidak bila sudah keterlaluan, yaitu bila
dikoreksi sampai sekecil-kecilnya, maka orang tidak akan lagi merasa dikoreksi,
melainkan dideskreditkan(dijelekkan). “Karena
dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan
ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kapadamu” (Mat. 7:2). Dan “Memulai pertengkaran
adalah seperti membuka jalan air, jadi undurlah sebelum perbantahan dimulai”
(Amsal 17:14). Goethe, penyair Jerman berkata, “Koreksi melakukan banyak hal,
tapi dorongan semangat melakukan lebih banyak lagi. Mengkritik orang tanpa memberi dorongan sama
sekali, tanpa pujian pertanda
mementingkan diri sendiri.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar